Di tengah derasnya arus digitalisasi global, Malaysia tidak mau ketinggalan dalam perlombaan menuju masa depan teknologi komunikasi. Setelah secara resmi meluncurkan layanan 5G secara komersial, kini Negeri Jiran itu sudah mulai melirik teknologi generasi selanjutnya: 6G. Perkembangan ini menunjukkan komitmen kuat Malaysia untuk menjadi salah satu pemain utama di kawasan Asia Tenggara dalam hal konektivitas super cepat dan transformasi digital.
5G di Malaysia: Tantangan dan Perkembangan
Malaysia mulai menggulirkan jaringan 5G secara resmi melalui badan khusus bernama Digital Nasional Berhad (DNB) pada akhir 2021. Awalnya, peluncuran 5G ini sempat mengalami sejumlah hambatan, mulai dari kekhawatiran soal monopoli hingga keterlibatan operator-operator besar. Namun setelah melewati proses negosiasi dan penyesuaian regulasi, implementasi 5G kini berjalan lebih mulus.
Beberapa tonggak penting perkembangan 5G di Malaysia:
-
Ketersediaan jaringan 5G di kota-kota besar seperti Kuala Lumpur, Putrajaya, dan Johor Bahru.
-
Adopsi bertahap oleh operator utama seperti CelcomDigi, Maxis, dan U Mobile.
-
Peningkatan kecepatan internet hingga 1 Gbps untuk pengguna ritel dan bisnis.
-
Penerapan awal 5G dalam sektor smart city, transportasi, pendidikan, dan kesehatan.
Salah satu contoh nyata penggunaan 5G adalah proyek "Smart Selangor", yang memanfaatkan jaringan 5G untuk mengelola lalu lintas, CCTV berbasis AI, dan layanan publik secara lebih efisien.
Mengintip Masa Depan: Eksperimen Awal 6G di Malaysia
Belum puas dengan capaian 5G, Malaysia kini bersiap menyongsong era 6G, yang digadang-gadang akan menjadi revolusi baru dalam teknologi komunikasi. Meskipun 6G secara global masih dalam tahap penelitian dan belum dikomersialkan, Malaysia mulai melakukan eksperimen awal dan studi kolaboratif bersama beberapa negara maju.
Beberapa poin penting terkait eksperimen 6G di Malaysia:
-
Kolaborasi akademik dan industri, seperti kerja sama Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dengan lembaga internasional.
-
Penelitian mengenai teknologi terahertz (THz) sebagai basis komunikasi 6G.
-
Fokus pada pengembangan AI-native networking, yaitu jaringan yang dikendalikan penuh oleh kecerdasan buatan.
-
Eksperimen holographic communication, VR/AR real-time, dan internet of senses.
Meski masih jauh dari realisasi komersial, langkah Malaysia dalam bereksperimen dengan 6G menjadi sinyal kuat bahwa negara ini ingin berperan aktif dalam pengembangan teknologi global.
Apa Itu 6G dan Apa Bedanya dengan 5G?
5G menawarkan kecepatan tinggi, latensi rendah, dan kapasitas besar untuk mendukung berbagai aplikasi seperti IoT dan autonomous vehicles. Namun 6G diperkirakan akan 100 kali lebih cepat dari 5G, dengan latensi mendekati nol, dan akan mendukung aplikasi futuristik seperti:
-
Komunikasi holografik real-time.
-
Augmented reality tanpa perangkat fisik.
-
Telepresence dan operasi jarak jauh dengan presisi tinggi.
-
Kecerdasan buatan yang terintegrasi langsung dengan infrastruktur jaringan.
Dukungan Pemerintah dan Visi Digital Malaysia
Pemerintah Malaysia menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong transformasi digital melalui inisiatif seperti:
-
MyDIGITAL: Rencana aksi ekonomi digital Malaysia yang mencakup visi jangka panjang hingga 2030.
-
National 5G Task Force yang kini mulai mengalihkan fokus ke horizon 6G.
-
Investasi dalam riset dan pengembangan teknologi melalui hibah dan kemitraan internasional.
Dengan dukungan ini, Malaysia berharap bisa menjadi pusat inovasi digital regional, sekaligus menarik investor dan pelaku industri global untuk menjadikan Malaysia sebagai "laboratorium hidup" teknologi masa depan.
Tantangan ke Depan
Walau optimis, perjalanan Malaysia ke era 6G tidak lepas dari tantangan:
-
Infrastruktur teknologi yang masih berkembang.
-
Kesenjangan digital antara wilayah urban dan rural.
-
Kebutuhan sumber daya manusia yang ahli di bidang teknis seperti AI, big data, dan sistem komunikasi masa depan.
-
Ketergantungan terhadap teknologi luar negeri dan isu kedaulatan digital.
Kesimpulan
Malaysia sedang bergerak cepat dalam memperluas cakupan 5G dan mulai mengambil langkah awal dalam eksperimen 6G. Ini adalah pertanda bahwa negara ini tak ingin hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga kontributor dalam pengembangan teknologi global.
Dengan strategi yang tepat, kolaborasi internasional, serta dukungan dari sektor pendidikan dan industri, bukan tidak mungkin Malaysia akan menjadi salah satu pelopor dalam menghadirkan konektivitas generasi masa depan di kawasan Asia.

0 komentar: